Prevalensi stunting adalah persentase anak balita di suatu populasi yang mengalami stunting (gangguan pertumbuhan fisik karena kekurangan gizi kronis), yang berfungsi sebagai indikator masalah gizi di suatu wilayah atau negara.

Indikator stunting utama adalah tinggi badan anak jauh di bawah standar normal untuk usianya, yang diukur menggunakan kurva pertumbuhan WHO atau standar lain yang sesuai. Selain itu, stunting juga ditunjukkan oleh tanda dan gejala lain seperti keterlambatan pertumbuhan, penurunan kemampuan kognitif, mudah sakit karena kekebalan tubuh rendah, dan usia wajah lebih muda dari usianya.

Indikator Medis (Antropometri) :

  • Tinggi Badan di Bawah Standar: Anak dikatakan stunting jika tinggi badannya berada di bawah standar deviasi (SD) tertentu dari kurva pertumbuhan WHO, atau standar nasional. Misalnya, anak dengan tinggi badan < -2 SD dari standar WHO sudah termasuk stunting.
  • Berat Badan yang Tidak Bertambah: Anak stunting cenderung memiliki berat badan yang susah naik atau bahkan menurun dari pengukuran sebelumnya.